Kemampuan mesin untuk meniru dan melakukan tugas yang biasanya membutuhkan kecerdasan manusia dikenal sebagai kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). Dalam beberapa dekade terakhir, kecerdasan buatan (AI) telah berkembang pesat dan memiliki dampak besar pada berbagai aspek kehidupan manusia. Revolusi teknologi AI telah memasuki banyak sektor, termasuk insdutri, kesehatan, dan pendidikan. Dalam beberapa tahun terakhir, kemajuan dalam komputasi dan pemrosesan data telah memungkinkan pengembangan algoritma dan sistem kecerdasan buatan yang semakin kompleks. AI terus meningkatkan kinerjanya melalui teknologi seperti pembelajaran mesin dan pembelajaran mendalam.
Secara garis besar, kecerdasan buatan (AI) memiliki kemampuan untuk melakukan salah satu dari empat faktor berikut: (1) Acting Humanly, sistem bertindak layaknya manusia; (2) Thinking Humanly, sistem dapat berpikir seperti manusia; (3) Think Rationally, sistem dapat berpikir secara rasional; (4) Act Rationally, sistem mampu bertindak secara rasional. Kecerdasan buatan akan membutuhkan banyak data dan algoritma cerdas untuk memungkinkan sistem dapat mempelajari sendiri. Machine learning, neural networks, deep learning, computer vision, dan natural language processing (NLP) adalah beberapa sub bidang dari bidang kecerdasan buatan (AI).
Banyak bidang kehidupan telah menggunakan kecerdasan buatan, seperti industri, bisnis, pendidikan, hingga kehidupan sehari-hari. Berikuat adalah beberapa contoh penerapan kecerdasan buatan yang dapat dijumpai sehari-hari:
Chatbot. Menggunakan kecerdasan buatan untuk memberikan jawaban kepada pengguna dengan mengenali kata, kalimat, dan frasa. Fitur ini lebih cenderung memberi pengguna semua jawaban dan solusi yang mereka butuhkan.
Pengenalan Wajah. Biasanya digunakan untuk membuka perangkat kamu setiap hari. Face ID menggunakan banyak titik inframerah yang tidak dapat dilihat untuk memindai wajah pengguna. Setelah itu, AI mengevaluasi hasil pemindaian wajah sebelumnya dengan wajah anda untuk menentukan apakah anda adalah individu yang layak untuk membuka kunci perangkat tersebut.
Virtual Assistant. Google Assistant, Apple Siri, dan Amazon Alexa adalah beberapa dari banyak penyedia layanan ini. Pada umumnya, kamu dapat berinteraksi dengan semua asisten virtual ini. Ia dapat mencatat janji atau acara yang sudah kamu atur sebelumnya dan memberikan informasi ketika waktu yang ditentukan tiba. Selain itu, asisten virtual ini memiliki kemampuan untuk melakukan fungsi tambahan seperti mengirim pesan, memutar musik, membuka aplikasi, dan lainnya.
Dan masih banyak lagi contoh penerapan AI, seperti fitur autopilot pada mobil Tesla yang dapat berjalan tanpa adanya pengemudi dan lain-lain.
Kemajuan pesat dalam otomatisasi dan AI telah mengubah dunia bisnis. Banyak bisnis menggunakan teknologi ini untuk menyelesaikan beberapa tugas, seperti pengujian perangkat lunak dan pembuatan konten. Meskipun penggunaan teknologi ini memiliki potensi tang sangat besar untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi, beberapa insiden baru-baru ini telah menunjukkan bahaya yang terkait dengan bergantung terlalu banyak pada alat tersebut, terutama dalam hal ketepatan dan akurasi data yang dihasilkan. Berikut beberapa strategi menggunakan AI untuk bisnis secara efektif dan baik:
Periksa setiap konten yang dibuat dengan tools AI.
Jangan mengandalkan AI untuk menulis Software Code.
Tinjau dengan cermat Automated Data Analytics Software.
Setting dan mengamankan Automated Data Analytics Software.
Pastikan algortima dilatih, diuji, dan divalidasi.
Memahami bagaimana spelling dan grammar tools di-training.
Pastikan seseorang memantau data masukan dengan cermat.
Melakukan QA check pada mesin rekomendasi.
Periksa data Pipelines.
Menghilangkan Conscious dan Unconscious Human Bias.
Waspada terhadap Third-Party Risk-Assessment Tools.
Jangan hanya mengandalkan Automated Software Tests.
Mengelola dan mengawasi penggunaan Cyber Security Tools.
Perhatikan Resume Reading Software.
Jangan 'Set And Forget' model ML.
Comentarios